DEMAND FOR FREE AND FAIR ELECTIONS IN MALAYSIA

Tanggal 10 November 2007, hari sabtu lusa, bisa menjadi salah satu hari bersejarah bagi gerakan sosial di Malaysia. Direncanakan gabungan partai politik/"oposisi";Parti Keadilan Rakyat (People’s Justice Party) (KeADILan), Democratic Action Party (DAP), Parti Islam SeMalaysia (Malaysian Islamic Party) (PAS), Parti Sosialis Malaysia (Malaysian Socialist Party) (PSM), Sarawak Nation Party (SNAP dan 26 NGO; Save Ourselves (SOS Penang), Tamil Foundation, Group of Concerned Citizens (GCC), Citizens’ Health Initiative (CHI), Aliran (reform movement for justice, freedom and solidarity), Writers’ Alliance for Media Independence (WAMI),Jaringan Rakyat Tertindas (Oppressed People’s Network) (JERIT),Pusat Janadaya (EMPOWER), Community Action Network (CAN), Persatuan Kebangsaan Hak Asasi Malaysia (Malaysian National Society for Human Rights (HAKAM), Malaysian Youth and Students Democratic Movement (DEMA), Malaysian Trades Union Congress (MTUC), Suara Rakyat Malaysia (Voice of the Malaysian People~SUARAM), Labour Resource Centre (LRC), Pusat Komunikasi Masyarakat (Social Communications Centre) (KOMAS), Civil Rights Committee of the Kuala Lumpur and Selangor Chinese Assembly Hall (CRC-KLSCAH), Persatuan Ulama Malaysia (Malaysian Ulama Association~PUM), Women’s Development Collective (WDC), ERA Consumer, Centre for Independent Journalism (CIJ), Unit Pemikiran Politik, Institut Kajian Dasar (Political Thought Unit, Policy Research Institute) (UPP-IKD), Malaysian Voters’ Union (MALVU), All-Women’s Action Society (AWAM), Gabungan Mahasiswa Islam SeMalaysia (Malaysian Islamic Students’ Coalition) (GAMIS), Research for Social Advancement (REFSA), dan Solidariti Mahasiswa Malaysia (Malaysian Students’ Solidarity) (SMM), akan mengerahkan segala kemampuannya menghadirkan 100.000 massa di Kuala Lumpur, tema yang diambil adalah pemilu yang bersih, aksi dan tema ini merupakan show of force dari kekuatan masyarakat sipil di Malaysia yang menginginkan politik di Malaysia lebih demokratis. Meskipun pandangan umum terhadap Malaysia adalah "baik-baik saja" akan tetapi terdapat persoalan krusial tentang kebebasan berorganisasi dan menyampaikan pendapat serta kebebasan pers yang masih "dikekang" oleh pemerintah yang dikendalikan oleh UMNO, hal inilah juga yang ingin disampaikan kepada dunia internasional melalui aksi tanggal 10 November. Rekan-rekan di kepanitian juga menggalang dukungan internasional untuk juga melakukan aksi yang sama di kedutaan besar Malaysia dinegara masing-masing, di Seoul juga direncanakan beberapa Mahasiswa dari berbagai negara dan mahasiswa dari Malaysia yang ada di Seoul akan mengirimkan nota protes terhadap pemerintah Malaysia melalui ambassy Malaysia di Seoul. Semula akan dilakukan aksi, sayangnya tanggal 10 ini hari sabtu, merupakan hari libur di Seoul, jika dilakukan aksi hasilnya tidak maksimal, pagar embassy ditutup. "Trully Asia" harus lebih demokratis sekarang juga.


Comments

Popular Posts